Monday, April 7, 2008

Ondel-ondel


Indonesia memang kaya akan budaya dan kesenian. Teman-teman tahu bukan... bahwa di setiap daerah selalu kita jumpai kesenian yang khas, misalnya: Reog Ponorogo dan tari ngremo dari Jawa-timur; tari Srimpi dan Bambangan-Cakil dari Jawa-tengah; tari Srimpi Sangupati dan tari Bedoyo dari Yogyakarta; tari Topeng Kuncaran dan tari Merak dari Jawa-barat; tari Legong dan tari Kecak dari Bali; tari Piring dan tari Payung dari Sumatra-barat; tari Seudati dan tari Saman Meusekat dari Aceh; tari Serampang Dua Belas dan tari Tor-Tor dari Sumatra Utara; tari Tanggai dan tari Putri Bekhusek dari Sumatra Selatan; tari Joged Lambak dan tari Tanduk dari Riau; tari Sekapur Sirih dan tari Selampit Delapan dari Jambi; tari Jangget dan tari Melinting dari Lampung; tari Andun dan tari Bidadei Teminang dari Bengkulu; tari Mpaa Lenggo dan Tari Batunganga dari Nusa Tenggara Barat, tari Perang dan tari Gareng Lameng dari Nusa Tenggara Timur; tari Monong dan tari Zapin Tembung dari Kalimantan Barat; tari Balean Dadas dari tari Tambun dan Bungai dari Kalimantan tengah; tari Baksa Kembang dan tari Radap Rahayu dari Kalimantan Selatan; tari Perang dan tari Gong dari Kalimantan timur; tari Maengkat dan tari Polo-Palo dari Sulawesi Utara; tari Lumense dan tari Pule Cinde dari Sulawesi tengah; tari Dinggu dan tari Batumpa dari Sulawesi tenggara, Tari Bosara dan tari Kipas dari Sulawesi Selatan; tari Lenso dan Cakalele dari Maluku, tari Musyah dan tari Selamat Datang dari Papua. Di samping tari Topeng dan tari Yapong, di DKI Jakarta kita juga mengenal Ondel-ondel.
Teman-teman .... Ondel-ondel merupakan salah satu bentuk kesenian rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Ondel-ondel dahulu dimaksudkan untuk memerankan leluhur/nenek moyang yang selalu menjaga anak cucunya/penduduk di suatu tempat. Ondel-ondel berupa boneka besar tinggi 2,5 M dan garis tengah 80 cm, bahkan ada yang mencapai tinggi 15 M, dibuat dari anyaman bambu (sekarang ada yang dibuat dari serat fiber) sedemikian rupa sehingga mudah dipikul dari dalam. Bagian wajah berupa topeng/kedok dengan rambut terbuat dari ijuk. Ondel-ondel laki-laki wajahnya di cat merah, sedangkan yang perempuan dicat putih. Bentuk pertunjukan ondel-ondel hampir sama dengan pertunjukan yang ada di daerah lain, seperti Badawang di Pasundan; Barongan Buncis di Jawa tengah dan Barong Landung di Bali. Diperkirakan ondel-ondel sudah ada sejak sebelum agama Islam menyebar di Pulau Jawa. Semula fungsi ondel-ondel untuk menolak bala-penyakit atau gangguan roh jahat, tetapi sekarang digunakan sebagai sarana untuk memeriahkan pesta rakyat, menyambut kedatangan tamu-tamu terhormat, peresmian-peresmian dan sebagainya.
Teman-teman ... walaupun sudah berubah fungsinya, ondel-ondel masih tetap warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia. Warisan tersebut haruslah dipelihara dan dilestarikan, agar tidak punah ditelan masa dan agar anak cucu kita masih dapat mengenal serta menikmatinya. Yang terpenting, jangan sampai budaya bangsa Indonesia diambil atau diakui oleh bangsa lain sebagai budaya mereka.....

No comments: